Kedua, memberikan kesempatan bagi masyarakat agar dapat memenuhi kebutuhannya di masa liburan hari besar keagamaan nasional (Natal) dan tahun baru.
Ketiga, November–Desember ini peretail modern sedang berusaha bangkit untuk meningkatkan omzet yang turun tajam di kurun waktu 9 bulan terakhir. Pada masa puncak April – Juni 2020 (Ramadan, Lebaran, dan libur sekolah) merupakan gelombang I keterpurukan omzet yang drastis.
Keempat, jika jam operasional retail modern dibatasi di akhir tahun 2020, ini akan merupakan pukulan gelombang kedua dari keterpurukan bagi pelaku usaha peretail modern berikut para pemasoknya (supplier) yang terdiri dari manufaktur dan para UMKM yang menjajakan produknya di gerai ritel modern anggota Aprindo. Hal ini dikhawatirkan berujung terhadap pengendalian biaya operasional yang akan sangat ekstrem dan memprihatinkan dengan penutupan gerai yang tidak mampu beroperasi, yang terus akan berimbas kepada PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) yang memberikan multiplier effect tergerus nya daya beli kembali secara signifikan.
Kelima, peretail modern anggota Aprindo siap berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pemerintah untuk mengevaluasi serta meningkatkan protokol kesehatan dalam pencegahan penanggulangan Covid-19 dan upaya menggerakkan ekonomi dari keterpurukan akibat pandemi.
BISNIS