TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 3.500 peserta telah mendaftar untuk mengikuti Indonesia Digital Conference (IDC) 2020 secara virtual. Kegiatan yang diselenggarakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) ini akan berlangsung selama dua hari, Selasa-Rabu, 15-16 Desember. Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan membuka konferensi ini.
“Kegiatan IDC 2020 ini akan menghadirkan sejumlah narasumber yang akan berbagi pengalaman tentang inovasi dan transformasi teknologi yang dilakukan di tengah pandemi COVID-19 dan pengembagannya pascapandemi dari berbagai aspek,” kata Ketua Panitia IDC Anthony Wonsono, dalam keterangan tertulis, Senin, 14 Desember 2020.
Dia mengatakan Sesi pertama IDC 2020 mengangkat tema tentang Macro View Ekonomi Digital Pasca Pandemi, sesi kedua Regulasi & Infrastruktur Digital, sesi ketiga Disrupting Legacy, Innovation Beyond the Pandemic. Selanjutnya, sesi keempat di hari kedua mengenai Digitalisasi BUMN, Digitalisasi Nusantara dan Digitalisasi Media, Pengalaman Media International.
Yang akan memandu diskusi setiap sesi adalah Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin, Pemimpin Redaksi Republika Irfan Djunaidi, Chief Content Officer Hukumonline.com Amri Hakim, Founder Katadata.co.id Metta Dharmasaputra, Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho, dan Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Wahyu Dhyatmika.
IDC AMSI 2020 mendapat dukungan sponsor dari Telkomsel, BNI, BRI, PLN, BTN, Bank Mandiri, Astra, Gojek, Pertamina dan Astra Honda Motor.
IDC 2020 juga mendapat dukungan dari 14 kampus seperti Universitas Mulawarman (Samarinda), Universitas Islam Malang (Malang), Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah (Surakarta), Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta (Yogyakarta), Universitas Negeri Gorontalo (Gorontalo) serta Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (Aceh).
Selain itu dari Jakarta, kampus yang berpartisipasi adalah FISIP Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, FISIP Universitas Prof. Dr. Moestopo-Beragama, Politeknik Negeri Media Kreatif, Universitas Pelita Harapan (UPH), Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP), Universitas Tarumanegara (Jakarta).
HENDARTYO HANGGI