TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas Suharso Monoarfa memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 -1,8 hingga -2 persen.
“Kemungkinan full year terkontraksi dengan perkiraan pemulihan ekonomi V-shape atau cukup cepat,” ujar Suharso dalam diskusi virtual bersama Tempo bertajuk ‘Rencana Pembangunan Nasional Melalui Investasi Energi dan Pemanfaatan Hasil Laut 2021’, Senin, 14 Desember 2020.
Kondisi tersebut sedikit lebih baik dari pertumbuhan ekonomi global. Berdasarkan perkiraan Dana Moneter Internasional atau IMF, ekonomi dunia akan mengalami kontraksi hingga -4 persen akibat pandemi Covid-19.
Meski pertumbuhan melemah, Suharso optimistis pada 2021, perekonomian negara akan lebih baik. Musababnya, tutur Suharso, pemerintah telah menetapkan strategi untuk beradaptasi dan menyesuaikan arah pembangunan guna mencapai percepatan pemulihan ekonomi.
Pemulihan ekonomi pun akan difokuskan pada tiga sektor paling terdampak, yakni industri pengolahan, pariwisata, dan investasi. Menurut politikus PPP ini, sektor-sektor tersebut mengalami tekanan paling dalam selama pagebluk.
Padahal, menurut data Badan Pusat Statitik 2019, sektor industri dan pariwisata menyerap tenaga kerja dengan jumlah besar. “Jumlah tenaga kerja terserap untuk industri pengolahan 19,2 juta. Sedangkan di sektor pariwisata 13 juta. Sebanyak 8,1 juta kerja di akomodasi dan sisanya makanan-minuman,” tutur Suharso.