Kemudian, beberapa sektor turut memberikan pertumbuhan positif seperti pertanian, perkebunan, pendidikan, informasi dan telekomunikasi, kesehatan, serta kegiatan sosial.
“Di samping itu industri pengolahan, perdagangan dan konsumsi yang berkontribusi besar terhadap PDB juga mengalami positif,” ujarnya.
Sementara di pasar keuangan walaupun terjadi penurunan, indikator IHSG kembali kepada level sebelum terjadi Covid-19 yaitu di level 5.900 dan kurs rupiah kembali menguat Rp 14.100.
“Kita melihat aliran modal sudah kembali ke Indonesia dan tentu ini merupakan confident yang terus didorong dan menunjukkan aktivitas sektor riil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di 2021,” katanya
Selanjutnya, dari segi eksternal menunjukkan bahwa neraca perdagangan yang positif berlanjut di 2020 yaitu pada Oktober sebesar 3,61 miliar dolar AS sedangkan secara Januari sampai Oktober sebesar 17,07 miliar dolar AS.
”Itu menunjukkan ketahanan sektor eksternal kita dan kita mendorong optimisme dengan cadangan devisa kita 130 miliar dolar AS menunjukkan sektor keuangan kita memiliki resiliensi yang sama,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Airlangga optimis bahwa 2021 merupakan peluang bagi ekonomi nasional untuk dapat tercipta pemulihan secara penuh karena semakin bergeraknya aktivitas pendorong.
“Protokol kesehatan yang terus kita jaga, pemerintah percaya bahwa 2021 ini menjadi tahun pemulihan. Tahun yang memberikan peluang kepada ekonomi nasional agar ekonomi nasional kita bisa bergerak,” katanya.
ANTARA
Baca juga: Kepala Bappenas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Membaik tapi Belum Capai Target