TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas, Suharso Monoarfa, memperkirakan kuartal keempat pada tahun ini pemulihan ekonomi akan berlanjut. Di tiga bulan terakhir 2020 ini, kontraksi pertumbuhan ekonomi diprediksi akan lebih rendah dari bulan-bulan sebelumnya.
Suharso menyebutkan perkiraan ini setelah melihat realisasi pertumbuhan ekonomi yang membaik sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret lalu. Namun realisasi pertumbuhan ekonomi di akhir tahun diprediksi masih akan lebih rendah dari target 5,3 persen yang ditetapkan di awal tahun.
Meski masih terkontraksi, ekonomi yang terus pulih disebabkan beberapa kebijakan yang dipayungi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan setelah sebelumnya didahului Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020.
Stimulus itu diberikan melalui insentif pajak, tambahan belanja negara, serta pembiayaan anggaran untuk menangani masalah kesehatan, perlindungan sosial, dan dukungan kepada dunia usaha dan pemerintah daerah.
"Mengacu pada Nota Keuangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2021, pemerintah mengalokasikan anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional mencapai Rp 695,2 triliun atau diperkirakan setara dengan 4,2 persen PDB,” tutur Suharso akhir pekan lalu.