Selain itu dengan dimensi runway sepanjang 3.300 meter x 45 meter, Bandara Dhoho dapat menampung 8 pergerakan pesawat pada pada jam sibuk dan dapat menjadi alternatif ketika terdapat hambatan di bandara-bandara di Jawa Timur.
Pembangunan Bandara di Kediri ini sangat potensial karena dapat menjadi alternatif penerbangan setelah Bandara Juanda di Jawa Timur. Maka seiring dengan perkembangan dan potensi tersebut, bandara di Kediri ini dapat menjadi alternatif bandara yang akan dapat menjadi gerbang kedua di wilayah Jawa Timur, terutama dapat membuka area ke wilayah Tulung Agung, Blitar, Ponorogo, Trenggalek, Madiun, Magetan dan lain lain.
Sebelumnya, Direktur PT Gudang Garam Tbk Istata T Siddharta mengatakan untuk membangun bandara di Kediri ini, perusahaan harus menggelontorkan dana hingga Rp 9 triliun. Pendanaan pembangunan tersebut berasal dari internal kas perusahaan.
"Nilai investasi tadinya Rp 1-10 triliun. Tapi sekarang kita melihat bisa Rp6 triliun-Rp 9 triliun," kata Istata.
BISNIS
Baca juga: Gudang Garam Bangun Bandara Kediri Rp 9 T, Dari Mana Uangnya?