Dia menuturkan pada dasarnya saat ini semua sudah siap untuk diproduksi massal dan siap untuk dipakai. Para pengembang di UGM menyatakan masih ada satu final report yang perlu dimasukkan ke Kementerian Kesehatan agar alat tersebut mendapatkan izin edar.
Pada 24 September lalu, UGM secara resmi menyerahkan alat deteksi Covid-19 melalui embusan napas yang diberi nama GeNose kepada Kemenristek/BRIN.
“Kalau sebelumnya butuh waktu sekitar 3 menit, kemarin saat uji di BIN sudah bisa turun menjadi 80 detik sehingga lebih cepat lagi,” kata anggota tim peneliti GeNose, Kuwat Triyono, di acara Public Expose GeNose: Teknologi Pengendus Covid-19 di Gedung BJ Habibie lantai 24, Jakarta seperti dikutip situs UGM.
HENDARTYO HANGGI
Baca juga: Menristek: Alat Diagnosis Covid-19 Harga Murah Akan Diproduksi Massal UGM