TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Staf Presiden (KSP) meyakini pembangunan proyek Jalan Tol Trans Sumatera, yang sudah dicanangkan sebagai proyek prioritas dan strategis (major project) dalam RPJMN 2020-2024, akan menumbuhkan wilayah ekonomi baru.
Deputi I KSP Febry C Tetelepta saat memimpin rapat percepatan proyek pembangunan Tol Trans Sumatera di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat, 11 Desember 2020, menyatakan pembangunan tol khususnya di Provinsi Sumatera Selatan harus dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. "Dampak positifnya adalah pertumbuhan wilayah-wilayah ekonomi baru. Selain itu, perlu adanya kesempatan bagi pengusaha lokal untuk mengisi dan menjalankan usahanya di rest area jalan tol tersebut," ujar Febry dalam siaran pers KSP.
Selain sebagai major project, Presiden telah menetapkan ruas-ruas Tol Trans Sumatera sebagai Proyek Strategis Nasional dalam Perpres 109 Tahun 2020.
Oleh karenanya, menurut Febry, keberadaan infrastruktur jalan tol ini tidak hanya ditujukan untuk memudahkan transportasi perpindahan orang di kota-kota yang dilewati, namun juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya.
"Exit tol pun harus direncanakan dengan baik agar wilayah setempat dapat tumbuh," ujar Febry.
Pada rapat tersebut, Febry mengapresiasi dukungan dari seluruh pihak atas komitmen percepatan, khususnya dalam hal pengadaan tanah. Secara umum, target awal penyelesaian pengadaan tanah adalah 2022.