TEMPO.CO, Jakarta - Pabrikan mobil Jepang, Toyota, berencana mengembangkan proyek Electric Vehicle Smart Mobility di Bali sebagai bagian untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik dalam ekosistem eco-tourism atau ekowisata di Nusa Dua, Bali.
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Affandi Lukman mengatakan untuk tahap awal pengembangan mobil listrik akan diperkenalkan untuk jasa jemput-antar dari bandara ke hotel wisatawan.
"Selain itu, juga memperkenalkan kendaraan penumpang 1-2 orang untuk disewa atau semi-car-sharing bagi wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik," ujar Rizal kepada Tempo, Kamis 10 Desember 2020.
Menurut Rizal, pengembangan ekowisata itu bagian dari komitmen investasi Toyota senilai US$ 2 miliar untuk lima tahun ke depan dalam pengembangan kendaraan di Indonesia, termasuk kerjasama dengan perguruan tinggi untuk penelitian.
Rizal berujar pengembangan ekowisata itu diharapkan bisa dirilis pada triwulan pertama tahun depan. "Ini sejalan dengan jumlah wisatawan yang diperkiraan datang pada triwulan I 2021," ujar Rizal.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandy berujar target utama eco-tourism adalah untuk mempopulerkan teknologi elektrifikasi, khususnya mengenalkan dan mencoba beberapa model mobil listrik yang sudah dijual. Anton berujar, Toyota tak hanya menyiapkan mobil listrik, melainkan infrastruktur pendukung lain, salah satunya charging station.