“Kami optimis pada periode 2021 hingga 2024 target pembangunan BBM Satu Harga sebanyak terus bertambah, sehingga masyarakat dapat menikmati harga BBM yang lebih terjangkau,” ujarnya.
Menurutnya, sejak mulai beroperasinya lembaga penyalur BBM Satu Harga, masyarakat tidak lagi harus merogoh kocek yang besar untuk mendapatkan bahan bakar minyak. Perubahan harga dari Solar dan Premium dari sekitar Rp 10 ribu, bahkan di wilayah timur Indonesia mencapai 100.000 untuk 1 liter.
Kini masyarakat dapat membeli BBM dengan harga sama dengan daerah lain yaitu premium Rp 6.450 per liter dan produk solar seharga Rp 5.150 per liter.
Pada SPBU 3T ini, tersedia produk Premium, Pertalite, Pertamax untuk gasoline dan Solar, Dexlite, untuk produk gasoil.
Demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan BBM, Pertamina memanfaatkan hampir semua moda transportasi mulai udara, laut dan darat. Bagi wilayah yang sulit dijangkau dengan moda darat atau mobil tangki, seperti di Kalimantan dan Papua, Pertamina menggunakan alternatif pengangkutan BBM jenis Pesawat ATR dengan kapasitas 4.000 liter.
Bagi wilayah kepulauan, Pertamina memanfaatkan moda kapal laut. “Penggunaan moda pesawat dan kapal laut itu setelah dilakukan pengiriman BBM dengan mobil tangki dari titik suplai Integrated Terminal di wilayah terdekat dengan lembaga penyalur," kata dia.
Baca: Bos Pertamina Dorong Gasifikasi Batu Bara: Pemilihan Teknologi Jadi Kunci
HENDARTYO HANGGI