Saham emiten pelat merah lainnya yakni PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) juga mengekor dengan penguatan sebesar 8,58 persen. Bersamaan dengan itu pula, saham emiten farmasi swasta PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) juga naik 6,09 persen.
Selain saham emiten farmasi, saham emiten distributor alat kesehatan yang memiliki produk jarum suntik sekali pakai, PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) juga ikut-ikutan menguat 6,6 persen.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin kemarin, saham INAF, KAEF, PYFA dan IRRA mencatatkan kenaikan harga saham signifikan hingga diberi label auto reject atas oleh otoritas karena menguat hingga mendekati angka 25 persen.
Secara teknikal, Hendriko memperkirakan KAEF berada pada level support Rp4.430-Rp4.590 dan resisten Rp5.400-Rp5.450. Sementara, INAF memiliki level support Rp4.230-Rp4.350 dan resisten Rp5.250.
IRRA, lanjutnya, memiliki level support Rp1,450-Rp1.480 dan resisten Rp1.715-Rp1.775, sedang PYFA memiliki level support Rp1.130-Rp1.175 dan resisten Rp1.420-Rp1.575. Lebih lanjut, TSPC mempunyai level support Rp1.460-Rp1.500 dan resisten Rp1.700-Rp1.735.