Pembelian Mobil Bekas Diperkirakan Masih Tinggi Tahun Depan

Reporter

Aktivitas penjualan mobil bekas di Bursa Mobil WTC Mangga Dua, Jakarta, Kamis, 1 Oktober 2020. Kebijakan tersebut dikhawatirkan mengganggu kelangsungan bisnis pedagang mobil bekas. Tempo/Tony Hartawan
Aktivitas penjualan mobil bekas di Bursa Mobil WTC Mangga Dua, Jakarta, Kamis, 1 Oktober 2020. Kebijakan tersebut dikhawatirkan mengganggu kelangsungan bisnis pedagang mobil bekas. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance atau Indef Bhima Yudhistira menilai tren peningkatan konsumsi mobil bekas masih akan terjadi hingga 2021 seiring menurunnya daya beli masyarakat.

Selain itu, menurutnya, masyarakat pun membutuhkan moda transportasi yang relatif aman untuk bepergian. Transportasi umum dinilai masih memiliki risiko karena diisi oleh banyak orang, sehingga pilihan jatuh ke kendaraan pribadi, khususnya mobil bekas yang relatif lebih terjangkau.

"Tren ini masih akan berlangsung hingga 2021 seiring pemulihan ekonomi dan mobilitas masyarakat yang bertahap. Faktor kekhawatiran [terhadap risiko paparan di kendaraan umum] ada, tapi masih di bawah faktor daya beli yang menurun," ujar Bhima kepada Bisnis, Rabu, 9 Desember 2020.

Meskipun terjadi kenaikan permintaan, masih terdapat tantangan dalam penjualan kendaraan bekas. Sebab, selama masa pandemi nilai uang muka [down payment/DP] kredit atau leasing mobil bekas terus meningkat. Menurut Bhima, kenaikannya mencapai 40 persen–45 persen dari harga jual.

"Jadi ini sedikit kontradiksi dengan upaya Bank Indonesia memberikan relaksasi berupa kenaikan loan to value [LTV]," ujarnya.

Selain itu, terdapat kendala seperti pencairan pinjaman yang lebih lama dibandingkan kondisi normal. Alasannya beragam. Menurut Bhima, salah satu yang paling lumrah adalah karyawan yang bekerja dari rumah [work from home/WFH] sehingga pengecekan dokumen butuh waktu yang lebih lama.

Perusahaan multifinance juga dinilai harus lebih berhati-hati dalam memilih debitur. Industri harus memperhatikan tingkat risiko gagal bayar atau kredit macet, karena beberapa debitur mengajukan restrukturisasi tapi tidak mampu membayar cicilan ketika periode restrukturisasi selesai.

BISNIS








Warganet Mengeluh Pejabat Pajak Pamer Harta, Indef: Mayoritas Masih Taat Lapor Pajak

2 menit lalu

Tempo menemukan sejumlah informasi bagaimana Rafael Alun mengumpulkan pundi-pundi uangnya saat menjadi pegawai pajak. Alumni STAN angkatan 1986 itu diduga punya modus tersendiri mengeruk uang wajib pajak.
Warganet Mengeluh Pejabat Pajak Pamer Harta, Indef: Mayoritas Masih Taat Lapor Pajak

Peneliti atau Data Analyst Continuum dari Indef Maisie Sagita mengungkap hasil analisis big data unggahan atau tweet warganet bahwa dampak dari beberapa isu besar soal Kemenkeu tidak membuat masyarakat malas bayar pajak.


4 Skema Pembatasan BBM Bersubsidi Pertalite versi Indef, Pemerintah Pilih Mana?

5 jam lalu

Ilustrasi Pertalite. Dok.TEMPO/Aris Novia Hidayat
4 Skema Pembatasan BBM Bersubsidi Pertalite versi Indef, Pemerintah Pilih Mana?

Empat rekomendasi pembatasan BBM bersubsidi ini dibagi berdasarkan skema daftar negatif atau negative list kendaraan pengguna Pertalite dan Solar.


Carro Jual Mobil Bekas dengan Harga Miring di Bulan Ramadan

6 hari lalu

Logo Carro. Foto : Carro
Carro Jual Mobil Bekas dengan Harga Miring di Bulan Ramadan

Perusahaan mobil bekas, Carro, memanfaatkan momen bulan Ramadan untuk memberikan harga miring dan DP ringan.


Mobil Bekas yang Ramai Dibeli Jelang Lebaran, Apa Saja Modelnya?

6 hari lalu

Dealer penjualan mobil bekas. (Foto: Otospektor)
Mobil Bekas yang Ramai Dibeli Jelang Lebaran, Apa Saja Modelnya?

Platform jual beli mobil bekas Mobbi menjelaskan model kendaraan apa yang paling banyak dicari masyarakat jelang Lebaran 2023.


Mobbi Hadirkan Program Mudik Lebaran 2023, Ada Proteksi untuk Keluarga

8 hari lalu

Director and Co-CEO PT Astra Digital Mobil (Mobbi) CK Yap (kiri) dan President Director PT Astra Digital Mobil (Mobbi) Naga Sujady dalam acara peluncuran kegiatan Mobbi Mudik Certified. (Foto: TEMPO/Rafif Rahedian)
Mobbi Hadirkan Program Mudik Lebaran 2023, Ada Proteksi untuk Keluarga

Platform jual beli mobil bekas Mobbi menghadirkan program mudik Lebaran 2023 melalui kampanye #IniJalanMudikku.


Terkini: Ekonom Ingatkan Bank Kecil Waspada Lantaran Credit Suisse di Ambang Krisis, Ribut-ribut Gaji Buruh Dipotong 25 Persen

8 hari lalu

Sebuah logo cabang bank Credit Suisse di Bern, Swiss 4 April 2017. [REUTERS / Denis Balibouse]
Terkini: Ekonom Ingatkan Bank Kecil Waspada Lantaran Credit Suisse di Ambang Krisis, Ribut-ribut Gaji Buruh Dipotong 25 Persen

Credit Suisse, berada di ambang krisis. Ekonom Indef ingatkan perbankan yang relatif kecil dan bank digital perlu waspada.


Credit Suisse di Ambang Krisis, Ekonom Sebut Perbankan Kecil dan Digital Perlu Waspada

8 hari lalu

Bank Credit Suisse Swiss [fortune.com]
Credit Suisse di Ambang Krisis, Ekonom Sebut Perbankan Kecil dan Digital Perlu Waspada

Bank investasi asal Swiss, Credit Suisse berada di ambang krisis. Ekonom dari Institute for Development of Economic and Finance atau Indef, M Rizal Taufikurahman menyebut perbankan yang relatif kecil dan bank digital perlu waspada.


Silicon Valley Bank di Amerika Kolaps, Ekonom Indef: Dampak Secara Langsung ke RI Kecil

12 hari lalu

Silicon Valley Bank. REUTERS
Silicon Valley Bank di Amerika Kolaps, Ekonom Indef: Dampak Secara Langsung ke RI Kecil

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menjelaskan dampak Silicon Valley Bank (SVB) Amerika Serikat yang kolaps terhadap Indonesia.


Ekonom Indef Beberkan Penyebab Silicon Valley Bank di Amerika Kolaps

12 hari lalu

Sejumlah nasabah antre di depan kantor cabang Silicon Valley Bank, di Wellesley, Massachusetts, AS, 13 Maret 2023. Silicon Valley Bank (SVB) kolaps pada Jumat (10/3) usai bank tersebut bangkrut dan mengalami krisis modal. REUTERS/Brian Snyder
Ekonom Indef Beberkan Penyebab Silicon Valley Bank di Amerika Kolaps

Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto membeberkan salah satu penyebab Silicon Valley Bank (SVB) Amerika Serikat kolaps. Begini penjelasannya.


Platform Jual Beli Mobil Bekas Broom Dapat Suntikan Dana Rp 155 Miliar, Siapa Investornya?

13 hari lalu

Ilustrasi start up jual beli mobil bekas Broom. (Broom)
Platform Jual Beli Mobil Bekas Broom Dapat Suntikan Dana Rp 155 Miliar, Siapa Investornya?

Startup platform digital ekosistem mobil bekas, Broom mendapatkab suntikan dana Pra-Seri A senilai USD 10 juta atau setara Rp 155 miliar.