Sjarief memaparkan lima langkah kunci dalam rencana aksi tersebut adalah berfokus kepada peningkatan pengelolaan sampah, mengurangi atau mengganti penggunaan plastik untuk mencegah konsumsi 1 juta ton per tahun dan mendesain ulang produk dan kemasan plastik untuk digunakan kembali dan didaur ulang. Selain itu juga menggandakan tingkat pengumpulan sampah plastik, serta memperluas fasilitas pembuangan sampah.
"Jika rencana tersebut dilaksanakan dengan baik, Indonesia National Plastic Action Partnership (NPAP) memproyeksikan hal itu dapat mengurangi jumlah plastik yang masuk ke laut hingga 70 persen pada tahun 2025, dan dapat mendekati nol pada tahun 2040, karena hingga 16 juta ton plastik akan dicegah agar tidak bocor ke laut sampai tahun 2040," paparnya.
Sjarief mengatakan sebagai bagian dari komitmen tersebut, BRSDM bergabung ke dalam proyek Plastic Innovation Hub, sebuah kemitraan Australia-Indonesia, hasil kerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi RI. Plastics Innovation Hub sebagai proyek pertama di dunia untuk mendorong transisi menuju ekonomi nol sampah plastik laut.
Baca: Syahrul Yasin Limpo Ajak Pejabat KKP Meneken Pakta Integritas