TEMPO.CO, Jakarta - Ombudsman Republik Indonesia segera melakukan klarifikasi kepada pengelola jalan tol mengenai matinya CCTV di Jalan Tol Jakarta - Cikampek pada Senin dini hari, 7 Desember 2020. Perkara CCTV itu menghangat setelah adanya peristiwa penembakan 6 anggota Front Pembela Islam atau FPI oleh polisi KM 50 jalur bebas hambatan tersebut pada waktu tersebut.
"Sesuai prosedur, kami minta penjelasan tertulis dulu. Karena hari ini libur, mungkin Kamis, Jumat. Paling lambat Senin, kami akan melakukan klarifikasi dengan pengelola jalan tol dan instansi terkait," ujar anggota Ombudsman Alvin Lie kepada Tempo, Rabu, 9 Desember 2020.
Alvin mengatakan Ombudsman merasa perlu mengetahui berapa lama CCTV di lokasi tersebut mati dan apa penyebabnya. Ombudsman juga akan melihat wajar tidaknya CCTV tersebut mati dan apakah ada sistem pendukungnya.
"Kalau itu dalam rangka perawatan dan perbaikan berarti itu sengaja dimatikan apakah wajar. Ketika dimatikan, apakah tidak ada sistem pendukung atau back up?" ujar dia.
Kalau nantinya diketahui CCTV itu tidak dalam posisi dimatikan, Ombudsman akan mencari tahu penyebab kamera pengawas itu berfungsi kemarin. Selain kepada pengelola, Ombudsman juga akan menanyakan peristiwa itu kepada instansi-instansi terkait dan meminta solusi agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali.
"Terkait dengan kondisi saat ini kami ingin mengetahui lebih lanjut apakah yang mati hanya pada bagian itu saja atau juga pada bagian lain dan jalan tol lain. Ini merupakan kondisi yang perlu dicermati serius karena menyangkut standar keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa jalan tol," kata Alvin.