Pasalnya, Sri Mulyani melihat Indonesia memiliki tax gap yang besar. Artinya pajak yang seharusnya bisa dipungut ternyata tidak terkumpulkan. "ini akibat kebijakan maupun karena administrasi yang masih Perlu diperbaiki," ujar dia.
Untuk itu, ia menilai reformasi perpajakan menjadi sangat sangat penting. Terlebih, di masa pandemi ini Indonesia menghadapi tantangan defisit yang melonjak dan harus segera disehatkan kembali.
Upaya menyehatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja negara, kata Sri Mulyani, salah satunya adalah dengan memulihkan penerimaan pajak Indonesia. Penerimaan itu pun nantinya akan dipergunakan untuk pembangunan di Indonesia.
"kita masih punya sumber daya manusia yang perlu untuk ditingkatkan pendidikan, kesehatan, dan skillnya; infrastruktur yang belum sepenuhnya terbangun; berbagai peningkatan yang perlu untuk kita perbaiki; kesehatan pendidikan jaring pengaman sosial; dan juga kalau kita lihat sektor-sektor yang masih perlu untuk dipulihkan produktivitasnya," tuturnya.
Baca: Vaksin Covid-19 Tiba, Sri Mulyani: Ini Jadi Game Changer Kita
CAESAR AKBAR