TEMPO.CO, Jakarta - IKEA memutuskan untuk tak lagi menerbitkan buku katalognya. Dengan begitu, calon pembeli tak akan lagi bisa memegang buku katalog sambil berbelanja di perusahaan furnitur raksasa dunia tersebut.
Seperti dikutip dari Channel News Asia, IKEA mengakhiri publikasi yang sudah berusia 70 tahun tersebut karena perubahan gaya belanja masyarakat. Pasalnya, saat ini kebanyakan pembeli beralih ke e-commerce, dan IKEA menilai buku katalog tak lagi relevan dan biaya cetak lebih baik dialihkan ke konten digital (termasuk katalog digital) dan pemasaran.
"Jumlah cetakan pun sudah berkurang. Namun, kami juga melihat kalau pembeli produk kami sekarang lebih sering menggunakan website, aplikasi, dan media sosial. Minat terhadap katalog sudah berkurang," ujar Managing Director Inter IKEA Group Konrad Gruss, Senin, 7 Desember 2020.
Gruss yang merupakan karyawan senior di IKEA bisa memahami betapa beratnya menghentikan publikasi katalog IKEA. Katalog juga sudah menjadi bagian besar dan identik dari IKEA selama puluhan tahun, tetapi waktu sudah berubah banyak.