Meski terdapat opsi tersebut, Freeport masih berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan smelter di Gresik. "Pembangunan di JIIPE Gresik pekan lalu pilling test di 16 titik. Dirjen Minerba hadir dan menyaksikan sendiri di sana. Ini menunjukkan kami lanjutkan progres pembangunan seperti diamanatkan IUPK kami," katanya.
Group CEO MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan pihaknya mendukung rencana Freeport bekerja sama dengan perusahaan asal Cina, Tsingshan Steel, dalam membangun smelter.
Sebagai salah satu pemegang saham PTFI, MIND ID turut berkontribusi terhadap pengeluaran capex untuk rencana pembangunan smelter PTFI di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur. Dari nilai investasi sekitar US$ 3 miliar, MIND ID berkontribusi sekitar US$ 1,2-US$ 1,5 miliar.
"Itu sangat signifikan bagi MIND ID dan tentu opsi-opsi lain kami pertimbangkan," ujar Orias.
Sebelumnya, Asia Times menyebutkan Tsingshan Steel telah menyepakati untuk membangun fasilitas smelter tembaga baru senilai US$ 1,8 miliar di kompleks pengolahan nikel Teluk Weda di Halmahera.
Berdasarkan kutipan wawancara Asia Times dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Penanaman Modal Luhut Pandjaitan disebutkan kesepakatan itu diharapkan bisa ditandatangani sebelum Maret mendatang. Menurut Luhut dan sumber lain yang mengetahui kesepakatan tersebut mengatakan Tsingshan telah setuju untuk menyelesaikan smelter dalam waktu 18 bulan.
BISNIS
Baca: Presdir Jelaskan Proyek Smelter Rugikan Freeport hingga Hampir USD 10 M