TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menilai kedatangan gelombang pertama vaksin Covid-19 merupakan angin segar untuk menanggulangi pagebluk di Tanah Air.
"Ini sebuah langkah maju bukti kerja sama yang kuat lintas Kementerian dan Lembaga, baik Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Badan POM, Bio Farma juga Garuda dan nantinya akan juga didukung oleh semua Pemerintah Daerah, TNI dan Polri," ujar Erick dalam keterangan tertulis, Senin, 7 Desember 2020.
Sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Ahad malam, 6 Desember 2020. Vaksin tersebut diimpor dari Sinovac Life Science Corporate Ltd, Cina, dalam bentuk vero cell dengan nama penerima PT Bio Farma (Persero).
Vaksin tersebut dikemas dalam 33 paket dengan berat bruto 9.229 kilogram, sesuai dengan kode impor AWB PEK99463221. Jumlah vaksin yang diimpor, menurut dokumen, adalah 1,2 juta vial 1 dosis vaksin dan 568 vial 1 dosis vaksin untuk contoh pengujian.
Secara langsung, akun Youtube Sekretariat Presiden menyiarkan tibanya vaksin itu di Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, mulai pukul 21.30 WIB. Tampak sejumlah kontainer berwarna putih diturunkan dari pesawat Garuda Indonesia GIA810. Saat ini, vaksin tersebut disebut sudah dikirim ke gudang milik Bio Farma di Kota Bandung.
Erick Thohir mengatakan vaksinasi akan dilakukan sesudah didapatkannya izin Badan Pengawas Obat dan Makanan dan fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia. "Rencananya akan tiba di bulan Januari tahun depan," ujar dia.