TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan dunia usaha mulai mengantisipasi terjadinya lonjakan permintaan dan daya beli masyarakat seiring dengan kedatangan vaksin Covid-19 buatan Sinovac ke Indonesia pada 6 Desember 2020.
"Dunia usaha mengantisipasi peningkatan permintaan dan daya beli tersebut dengan meningkatkan kapasitas produk dan kegiatan perusahaan, yang diharapkan bisa menambah peluang masuknya investasi," ujar Rosan kepada Bisnis.com, Senin, 7 Desember 2020.
Langkah antisipasi berikutnya adalah dilakukan dari segi ketenagakerjaan. Dunia usaha, kata dia, dapat melakukan penyerapan kembali tenaga kerja sebagai bagian dari perencanaan untuk 2021.
Ekspansi bisnis pun diperkirakan terjadi pada 2021. Pasalnya, Rosan menilai pemulihan permintaan sudah mulai terjadi sejak Agustus 2020 yang terindikasi dari peningkatan penjualan mobil dan purchasing managers index (PMI).
Berdasarkan laporan IHS Markit, PMI manufaktur Indonesia naik dari 47,8 poin pada Oktober 2020 menjadi 50,6 poin pada November.
"Ekspansi bisnis beriringan dengan permintaan. Sebelum adanya vaksin Covid-19, permintaan sudah mulai meningkat sejak Agustus 2020. Indikatornya, PMI meningkat. Kami berharap dengan hadirnya vaksin, akselerasinya bisa lebih cepat," kata Rosan.
Sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Ahad malam, 6 Desember 2020. Vaksin tersebut diimpor dari Sinovac Life Science Corporate Ltd, Cina, dalam bentuk vero cell dengan nama penerima PT Bio Farma (Persero).
BISNIS