"Kemungkinan ke depan akan bertambah, karena jarum suntik yang dipakai itu salah satunya dari PT Oneject Indonesia, jenis jarumnya itu ADS yang mana akan rusak setelah dipakai," ujar Pratoto.
Pratoro menuturkan jarum suntik ADS yang dibawa perusahaanya telah bersertifikasi World Health Organisation (WHO) dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 60 persen. Selama ini, kata dia, pemerintah selalu menggunakan jarum suntik produksi Oneject Indonesia setiap produk imunisasi. Pratoto mengatakan pengadaan jarum itu sudah dalam proses pengiriman (delivery) setelah diperiksa oleh Kementerian Kesehatan.
Menurut Pratoto, peningkatan belanja alat kesehatan untuk penanggulangan Covid-19 telah menjadi penopang tingginya pertumbuhan kinerja Itama Ranoraya ke depan.
Ia optimistis target pertumbuhan kinerja perusahaan yang ditetapkan pada awal tahun bisa tercapai. "Kami targetkan growth dari awal tahun sebesar 15-20 persen bisa tercapai, mungkin bisa lebih," kata Pratoto.
Selain jarum suntik, Pratoto mengatakan Itama Ranoraya juga mendapatkan pesanan alat untuk terapi plasma konvalesen. Terapi itu merupakan salah satu cara pengobatan Covid-19 dengan memberikan plasma (bagian darah yang mengandung antibodi) penyintas (survivor) Covid-19 kepada pasien lain.
"Pemerintah membeli kepada kami sebanyak 45 unit mesin terapi, sekarang kami sedang berkeliling untuk instalasi di rumah sakit," ujar Pratoto.