TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menggelar survei tentang perilaku masyarakat menjelang libur cuti bersama Natal dan tahun baru. Hasil sigi menyatakan 73 persen di antaranya memilih tidak mudik.
"Sedangkan sebanyak 27 persen tetap melakukan perjalanan,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi dalam keterangan tertulis, Sabtu, 5 Desember 2020.
Menurut Budi Setiyadi, penurunan jumlah pemudik terjadi karena masyarakat sadar terhadap tingginya lonjakan Covid-19. Masyarakat cenderung sadar mengurangi mobilisasi untuk menekan tingkat penyebaran virus coroba.
Meski hanya sedikit persentase pergerakan orang untuk bepergian, Budi Setiyadi memastikan Kementerian tetap mempersiapkan sejumlah antisipasi bila terjadi lonjakan penumpang di pelbagai simpul transportasi. Kemenhub juga telah memetakan kota asal pemudik tersebar, misalnya dari Jabodetabek 31 persen.
Pemudik Jabodetabek akan melakukan perjalanan ke Jawa Tengah sebanyak 20 persen, Jawa Timur 13 persen, dan Jawa Barat 10 persen. Puncak mudik pun diproyeksikan terjadi pada 23 Desember hingga 24 Desember dan 30-31 Desember.
Kemenhub, kata Budi Setiyadi, akan melakukan pembatasan lalu-lintas barang keluar Jabodetabek saat puncak mudik terjadi.