TEMPO.CO, New York - Harga minyak Brent menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) mendekati US$ 50 per barel. Penguatan harga minyak mentah ini didorong oleh ekspektasi paket stimulus ekonomi AS dan kemungkinan vaksin untuk Virus Corona, mengesampingkan peningkatan pasokan dan kenaikan jumlah korban tewas akibat Covid-19.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari, bertambah 54 sen atau 1,11 persen menjadi US$ 49,25 per barel. Selama sesi tersebut, kontrak Brent mencapai level tertinggi sejak awal Maret di US$ 49,92 per barel.
Sementara itu harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, terangkat 62 sen menjadi US$ 46,26 per barel, setelah menyentuh level tertinggi US$ 46,68 per barel. Kedua acuan minyak telah naik selama lima minggu berturut-turut, dengan harga Brent naik 1,7 persen dan harga minyak mentah AS naik 1,9 persen.
Adapun rencana bantuan Virus Corona bipartisan senilai US$ 908 miliar mendapatkan momentum di Kongres AS. “Kami lebih tinggi, meskipun ada peristiwa yang sangat buruk -- ini semua tentang stimulus,” kata Direktur Energi Berjangka Mizuho, Bob Yawger, di New York. "Anda tidak bisa pulang dengan cepat akhir pekan ini karena mereka bisa menandatangani kesepakatan akhir pekan ini."