TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris PT Bima Sakti Mutiara yang juga adik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan perusahaannya sejak lima tahun lalu telah berniat melakukan diversifikasi usaha lantaran bisnis mutiara yang digelutinya terus merugi.
Ide diversifikasi yang dimaksud antara lain meliputi budidaya teripang, lobster, hingga kepiting. Namun, kala itu budidaya lobster tidak bisa dilakukan lantaran dilarang Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Ketika Susi digantikan Edhy Prabowo pada periode kedua Presiden Joko Widodo, Hashim mengakui telah mengusulkan agar Edhy yang juga politikus Gerindra, bisa membuka keran budidaya dan ekspor lobster.
"Kami ajukan dan waktu itu saya ketemu Pak Edhy tahun lalu. Saya bilang, 'Ed berapa kali saya wanti-wanti saya usulkan diberikan izin sebanyak-banyaknya'," ujar Hashim dalam konferensi pers di Jakarta Utara, Jumat, 4 Desember 2020.
Ia meminta agar tidak ada monopoli dalam ekspor lobster tersebut. Kalau perlu, ujar Hashim, izin budidaya dan ekspor tersebut diberikan kepada seratus perusahaan, kelompok tani, hingga koperasi.
"Karena Pak Prabowo tidak mau monopoli, dan kami tidak suka monopoli dan Partai Gerindra tidak suka monopoli. Sudah berkali-kali saya sampaikan," tutur Hashim.