TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengemban tugas rangkap sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim selama delapan hari mulai 2-10 Desember 2020. Syahrul mengungkapkan tugas berat yang harus ia lakukan sebagai Menteri KKP sementara.
"Ini pekerjaan yang besar sekali," kata Syahrul dalam keterangan tertulis, Kamis, 3 Desember 2020. Menurut Syahrul, dia harus merampungkan berbagai program, aktivitas faktual, hingga merampungkan administrasi.
Sementara itu, Inspektorat Jenderal KKP akan melakukan audit dan pos audit terkait seluruh aktivitas program yang sudah dan sedang berjalan. Syahrul berharap semua program bisa dilaksanakan sebelum tutup tahun anggaran 2020.
"Mohon doanya. Saya mau lihat yang mana yang sudah dilakukan dan saya senang kalau lihat langsung di lapangan dan itu kebiasaan saya,” tuturnya.
Tugas lainnya, KKP akan menyiapkan program-program 2021 yang dinilai sudah sangat mendesak. Dia menjelaskan sekretaris jenderal, inspektorat jenderal, dan seluruh direktur jenderal akan bekerja bersama.
Irjen KKP Muhammad Yusuf mengatakan Kementerian siap merampungkan seluruh program tahun ini sekaligus menyiapkan kebijakan strategis 2021. "Kami semua siap melaksanakan seluruh instruksi dan arahan Pak Menteri," kata Muhammad Yusuf.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi menunjuk Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri KKP Ad Interim. Penunjukan tersebut secara resmi dituangkan Surat Menteri Sekretaris Negara Nomor 8-918 Tahun 2020.
Syahrul ditunjuk menggantikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang tengah kunjungan kerja ke luar negeri. Luhut berdinas ke Jepang hingga 10 Desember.
Baca juga: Jokowi Tunjuk Syahrul Yasin Limpo jadi Plt Menteri KKP Gantikan Luhut Pandjaitan
FRANCISCA CHRISTY ROSANA