TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan pengusaha yang masuk dalam Organisasi Angkutan Darat atau Organda tak menargetkan angka yang muluk-muluk di masa libur akhir tahun kali ini. Pasalnya, saat libur panjang sebelumnya di masa pandemi sebelumnya telah menunjukkan animo masyarakat berpergian jarak jauh belum pulih seperti saat tak ada pandemi.
"Pengalaman kemarin libur panjang juga nggak mengangkat dahsyat. Pergerakan ada tetapi karena penggunaan mobil pribadi. Armada siap operasi tapi tidak harus diuber menuju seratus persen,” ujar Sekretaris Jenderal Organda Ateng Haryono, Kamis, 3 Desember 2020.
Dari hitungannya, jika jumlah penumpang angkutan umum pada libur natal dan tahun baru nanti naik hingga 40 persen-50 persen dibanding saat libur panjang Agustus dan akhir Oktober 2020 lalu, hal tersebut sudah sangat bagus. “Lima puluh persen saja sudah bersyukur artinya tetap ada yang bergerak dan masih bisa bertahan,” ucap Ateng.
Meski begitu, menurut dia, para operator bus tetap menyiagakan awak untuk mengantisipasi bila ada kenaikan jumlah penumpang. Dengan kondisi saat ini, Ateng optimistis para pengusaha bus sangat siap untuk mengakomodir penyelenggaraan perjalanan di masa libur akhir tahun ini.
Ateng menjelaskan, meski jumlah kasus positif Covid-19 masih tinggi, tetapi optimisme tetap harus dibangun. Terlebih pelemahan ekonomi yang terjadi di Indonesia tidaklah sedalam negara tetangga.