TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Indonesia harus fokus untuk bergerak ke depan pada upaya untuk keluar dari Pandemi Covid-19 dengan mempersiapkan vaksin dan program vaksinasi. Di saat yang sama, kata Jokowi, masih banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan.
"Kita harus gerak cepat karena masih banyak pekerjaan rumah yang belum kita selesaikan. Kita akan dihadapkan pada besarnya jumlah pengangguran akibat PHK pada masa pandemi, kita hadapi besarnya angkatan kerja yang memerlukan pekerjaan," kata Jokowi dalam Pembukaan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia secara virtual, Kamis, 3 November 2020.
Karena itu, kata dia, pemerintah melakukan reformasi struktural membenahi regulasi yang kompleks dan birokrasi yang rumit. Undang-undang Cipta Kerja, kata dia dibuat atas dasar semangat untuk mengakhiri birokrasi yang rumit itu.
"Mendasari lahirnya UU Cipta Kerja, menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif berdaya saing agar usaha mikro dan kecil lebih berkembang dan industri pada tenaga kerja tumbuh pesat," ujar Jokowi.
Dengan UU Cipta Kerja, kata dia, perijinan menjadi lebih mudah, terlebih ijin usaha UMKM cukup dengan dengan pendaftaran saja dan banyak kemudahan lainnya.
Dia menekankan dalam situasi krisis seperti ini, tiap pihak harus mampu bergerak cepat dan tepat. "Buang jauh-jauh ego sektoral, egosentrime lembaga dan jangan membangun tembok tinggi-tinggi berlindung di balik otoritas masing-masing," ujar Jokowi.
Menurut dia, berbagai pihak harus berbagi beban dan tanggung jawab untuk urusan bangsa dan negara. Hal itu agar Indonesia mampu bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi baru ditingkat regional dan global.
Baca: Indef: Presiden Jokowi Akan Wariskan Utang yang Sangat Besar