Sementara itu di dalam negeri perekonomian juga membaik dan diproyeksi tumbuh positif pada triwulan IV-2020 dan berlanjut pada 2021 dengan diperkirakan pertumbuhan ekonomi RI mencapai kisaran 4,8-5,8 persen.
Pertumbuhan ekonomi juga meningkat di seluruh daerah, lanjut dia, karena didukung kenaikan ekspor dengan perbaikan ekonomi global, konsumsi dengan stimulus belanja sosial pemerintah, investasi dengan stimulus belanja modal dan investasi swasta dengan UU Cipta Kerja.
“Meningkatnya mobilitas manusia dengan vaksinasi,” imbuh Gubernur BI Perry Warjiyo.
Sedangkan inflasi, berada pada level rendah yakni di bawah dua persen pada 2020 dan tetap terjaga pada kisaran tiga plus minus satu persen pada 2021 karena permintaan masih lemah, stabilitas rupiah dan koordinasi tim pengendalian inflasi pusat dan daerah.
Selain itu, kata dia, defisit transaksi berjalan diperkirakan rendah di bawah 1,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2020 dan 2021, begitu juga cadangan devisa meningkat, stabilitas eksternal terjaga dan neraca pembayaran surplus.
“Nilai tukar rupiah stabil dan cenderung menguat, didukung kebijakan stabilisasi BI, dan masuknya aliran modal asing, rupiah secara fundamental masih undervalued, dan berpotensi menguat dengan rendahnya inflasi,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
Baca: Bos Bank Indonesia Minta Perbankan Menurunkan Suku Bunga Kredit