2. 3 Temuan ICW soal Dugaan Penyelundupan Benih Lobster di Era Susi Pudjiastuti
Peneliti Indonesia Corruption Watch atau ICW, Tama Langkun, mengendus bisnis ilegal pengiriman benih lobster (BBL) pun sudah terjadi meskipun saat ekspor dilarang di era kepemimpinan Susi Pudjiastuti.
Salah satu temuan ICW tersebut didasarkan pada data Badan Pusat Statistik atau BPS. "Kita melihat misalnya data resmi dari BPS, mengatakan pada 2019 pun ketika ekspor lobster dilarang tetap terjadi," ujar Tama dalam webinar bersama Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI), Senin, 30 November 2020.
Data tersebut pun, menurut Tama, menunjukkan adanya nilai ekspor benih lobster 273 kilogram pada 2019. "Meski nilainya kecil, ini fakta ketika dilarang pun ekspor tetap terjadi,” ujar Tama. Selain indikasi penyelundupan, pada 2017 hingga 2019, ia pun menyebut ada indikasi monopoli pada saat itu.
Baca selengkapnya mengenai Susi Pudjiastuti di sini.
3. Resmi jadi Startup, Haus! Dapat Pendanaan Seri A Rp 30 Miliar dari BRI Ventures
PT Inspirasi Bisnis Nusantara, perusahaan yang bergerak di bidang Food & Beverage dan dikenal dengan brand "Haus!" mendapat pendanaan dari BRI Ventures (BVI) melalui Dana Ventura Sembrani Nusantara. Pengembang brand minuman lokal tersebut memperoleh pendanaan seri A senilai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 30 miliar.
"Now we can officially call ourself a startup company," kata CEO Haus ! Gufron Syarif seperti yang dia tulis dalam akun instagramnya @gufronsyarif, Rabu, 2 Desember 2020.
Gufron juga menyebut nama karakter utama di drama korea berjudul Start Up, Nam Do San, dalam postingan di media sosial tersebut. "So Nam Do San, bukan cuma ente aje yg mimpi punya unicorn company, guwe juge," kata Gufron.
Ketika dikonfirmasi, Gufron membenarkan hal tersebut. "Resminya akan ada rilis."
Baca selengkapnya mengenai startup di sini.