TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah menyiapkan stimulus fiskal untuk mengurangi ketidakpastian di industri hulu minyak dan gas di Indonesia.
Bentuk stimulus fiskal tersebut, ujar dia, adalah berupa melalui pemberian insentif bagi beberapa Plan of Development (POD) yang selama ini dinilai tidak ekonomis oleh kontraktor.
"Harus kita sadari bahwa kejayaan migas telah berlalu," ujar Arifin dalam dalam acara 2020 International Convention on Indonesia Upstream Oil and Gas, Rabu, 2 November 2020.
Dengan demikian, Ia mengatakan pemerintah tidak lagi mengedepankan besarnya bagi hasil (split) untuk negara, tetapi lebih diarahkan mendorong agar proyek migas dapat berjalan.
Di samping stimulus fiskal, Arifin berujar kementeriannya juga melakukan penyederhanaan perizinan untuk mengurangi ketidakpastian di industri hulu migas. Penyederhanaan dilakukan dengan pelimpahan sebagian besar perizinan migas ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Badan Koordinasi Penanaman Modal.