Sri Mulyani menyebutkan Transfer Ke Daerah (TKD) pada Oktober Rp 68,2 triliun, November Rp 57,3 triliun dan Desember diperkirakan Rp 8,18 triliun sehingga secara keseluruhan 2020 akan terserap Rp 692,36 triliun atau 99,9 persen dari target Rp 692,73 triliun.
Menurutnya, meskipun pemerintah pusat melakukan transfer ke daerah namun APBD belum tentu mengeksekusinya karena kinerjanya hingga akhir Oktober baru Rp 678 triliun.
“Jadi masih ada lebih dari Rp 400 triliun yang akan dieksekusi pada November dan Desember,” kata dia.
Dia menyebutkan realisasi belanja negara hingga Oktober adalah Rp 2.041,8 triliun atau 74,5 persen dari pagu sehingga berdasarkan asumsi di atas maka penyerapannya untuk November hingga Desember sebesar Rp 598 triliun.
“Masih ada Rp 1.068 triliun apabila APBN dan APBD dieksekusi sesuai rencana. Kita berharap angka lebih dari Rp1.000 triliun untuk kuartal IV bisa tetap menjaga momentum pemulihan ekonomi yang sudah nampak,” kata dia.
Sebagai informasi realisasi belanja negara hingga Oktober 2020 tumbuh 13,6 persen (yoy) yaitu Rp 2.041,8 triliun dari Rp 1.797,7 triliun pada periode sama 2019 atau 74,5 persen dari target Perpres 72/2020 yaitu Rp 2.739,2 triliun.
Realisasi belanja Rp 2.041,8 triliun berasal dari belanja pemerintah pusat Rp 1.343,8 triliun dengan rincian belanja K/L Rp 725,7 triliun dan belanja non K/L terealisasi Rp 618,2 triliun.
Belanja negara juga ditunjang oleh realisasi TKDD Rp 698 triliun atau 91,4 persen dari target Perpres 72/2020 Rp 763,9 triliun dengan rincian TKD Rp 637,5 triliun dan Dana Desa sebesar Rp 60,5 triliun.
ANTARA
Baca juga: Sri Mulyani Sebut Anggaran Pemulihan Ekonomi dan Covid Terealisasi 62,1 Persen