"Sementara itu, harga emas biasanya akan mengalami koreksi," paparnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa, 1 Desember 2020.
Tren penurunan harga emas pada Desember itu malah menjadi peluang bagi para investor untuk memborong karena adanya harapan penguatan harga emas di momen January effect dan Imlek pada awal 2021.
Dikki menyampaikan pada saat window dressing, harga emas akan mengalami pelemahan di kisaran harga middle price di level US$1761 per troy ounce.
Sementara itu, banyak analis memperkirakan pelemahan harga emas saat ini wajar dalam perdagangan pasar global. Mereka menganggap ini peluang untuk membeli, karena harga emas diprediksi masih berpotensi menguat ke level US$ 1.900 per troy ounce, bahkan US$ 2.000 per troy ounce pada awal tahun depan.
"Jelasnya, momen window dressing adalah salah satu kesempatan untuk membeli emas di saat terjadi koreksi. Peluang profit taking sangat besar di setiap awal tahun karena adanya January effect, disambut juga oleh momen Imlek," paparnya.
Dikki mengatakan, para investor saat ini semestinya mewaspadai terjadinya aksi taking profit di perdagangan saham maupun mata uang seiring perdagangan saham. Pasar mata uang menurutnya sudah mengalami penguatan semenjak pengumuman vaksin Covid-19.
BISNIS