TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat laju inflasi pada November 2020 sebesar 0,28 persen. Dengan demikian, inflasi tahun kalender pada Januari hingga November 2020 tercatat 1,23 persen dan inflasi tahunan 1,59 persen.
"Survei di 90 kota. 83 kota mengalami inflasi dan tujuh kota mengalami deflasi," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi video, Selasa, 1 Desember 2020.
Inflasi terjadi di Tual sebesar 1,15 persen dan infasi terendah terjadi di Bima sebesar 0,01 persen. Sedangkan untuk deflasi tertinggi terjadi di Kendari -0,22 persen dan terendah terjadi Meulaboh dan Palopo -0,01 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,86 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,14 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,32 persen; kelompok transportasi sebesar 0,30 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,04 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,12 persen; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,11 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,23 persen.
Kemudian untuk emas perhiasan mengalami penurunan harga dengan andil 0,02 persen. Kemudian beras deflasi -0,01 persen dan daging sapi -0,01 persen.
Komponen inti pada November 2020 mengalami inflasi sebesar 0,06 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari - November) 2020 sebesar 1,55 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (November 2020 terhadap November 2019) sebesar 1,67 persen.
Adapun kelompok komoditas yang bergejolak memiliki andil dengan inflasi November sebesar 1,31 persen dan harga yang diatur pemerintah inflasi 0,16 persen.
Untuk komponen energi dipengaruhi penurunan tarif listrik pasca bayar pada November, di mana terjadi deflasi -0,11 persen. "Kemudian bahan makanan terjadi inflasi 1,18 persen," kata dia.
HENDARTYO HANGGI