Penyerapan oleh Bulog mengacu pada harga pembelian pemerintah dalam Permendag Nomor 24/2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah untuk Gabah atau Beras yang memberi sinyal bahwa harga beras di petani masih dalam kondisi stabil.
“Di beberapa sentra produksi seperti Lampung, penyerapan masih berlangsung. Karena Bulog menyerap dengan harga acuan, ini menunjukkan bahwa harga beras masih stabil,” lanjutnya.
Realisasi penyerapan Bulog sampai saat ini tercatat mencapai 1,23 juta ton. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan November 2019 yang hanya mencapai 1,14 juta ton.
Selain merujuk pada realisasi pengadaan, penyaluran melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) pun disebut Awaluddin turut menjadi rujukan.
Dia mengatakan penjualan beras Bulog melalui KPSH yang tinggi merefleksikan bahwa kebutuhan di konsumen tinggi, tetapi untuk saat ini penjualan disebutnya berjalan normal.
Baca: Erick Thohir Rombak Jajaran Direksi Perum Bulog, Budi Waseso Tetap Dirut