Alasannya faktor risiko kegagalan dalam eksplorasi panas bumi telah ditanggung oleh pemerintah, sehingga mampu membuat harga listrik dari panas bumi lebih kompetitif.
"Kalau berhasil mudah-mudahan bisa mengurangi harga listrik yang dihasilkan," kata Eko.
Menurut catatan Bisnis, sepanjang 2020-2024, pemerintah akan melakukan pengeboran pada 20 WKP dengan potensi sumber daya mencapai 1.844 megawatt (MW) dan rencana pengembangan hingga 683 MW.
Sebelumnya Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM Kementerian EDM Dadan Kusdiana menyatakan instansinya tengah menyiapkan kegiatan evaluasi di delapan lapangan panas bumi.
Menurutnya, lapangan Cikakak 1 dan Cikakak 2 sebagai bagian dari lapangan Cisolok di Sukabumi akan menjadi tahap awal kegiatan evaluasi. Proses penentuan lokasi ini berdasarkan data dari Badan Geologi.
Selain lapangan Cisolok, terdapat lapangan Jailolo (Kab. Halmahera Selatan, Malut), Bittuang (Kab. Tana Toraja, Sulsel), Nage (Kab. Ngada, NTT), Ciremai (Kab. Kuningan, Jabar), Marana (Kab. Donggala, Sulteng), Gunung Endut (Kab. Lebak, Banten), serta Sembalun (Kab. Lombok Timur, NTB).
Baca: ESDM: B40 Belum Bisa Diterapkan Sampai Pertengahan Tahun Depan