“Dengan demikian, jumlah outlet kami yang akan beroperasi pada akhir 2020 nanti adalah sebanyak 147 dari sebelumnya 153,” demikian pernyataan manajemen.
PT Matahari Department Store Tbk. sebelumnya melaporkan penjualan kotor sebesar Rp 5,9 triliun untuk sembilan bulan yang berakhir pada September 2020. Angka tersebut 57,6 persen lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu. Sementara, pendapatan bersih turun 57,5 persen menjadi Rp 3,3 triliun.
Perseroan menyatakan mulai pulih secara stabil pada Juli, Agustus, dan hingga pertengahan September. Namun, pada tanggal 14 September, kala Pembatasan Sosial Berskala Besar diimplementasikan kembali di Jakarta dan adanya pembatasan operasional di lokasi lainnya, Matahari menutup beberapa gerainya untuk sementara. Penutupan tersebut tak ayal memperlambat kinerja pada kuartal tersebut.
Untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19, Perseroan menjalankan pengetatan biaya, termasuk upaya negosiasi untuk memperoleh keringanan sewa, yang menghasilkan penurunan beban operasional sebesar 26,2 persen pada kuartal ketiga dan 29,3 persen pada periode Januari sampai dengan September.
"Meski demikian, Matahari membukukan rugi bersih Rp 617 miliar selama sembilan bulan yang berakhir pada September 2020," tulis perseroan dalam siaran pers, 22 Oktober 2020.
HENDARTYO HANGGI | CAESAR AKBAR | BISNIS
Baca: Dampak Corona, Matahari Department Store Catat Rugi Bersih Rp 617 Miliar