Presiden AS Donald Trump mengatakan jika Electoral College memilih Biden, dia akan meninggalkan Gedung Putih. Tentu hal itu membuka jalan bagi Biden untuk secara resmi menjabat sebagai presiden.
“Namun, dengan suku bunga yang sangat rendah dan prospek stimulus ekonomi yang lebih besar, emas terlihat kuat dalam jangka panjang,” kata analis Natixis, Bernard Dahdah Dahdah.
Dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 di antaranya telah membuat bank-bank sentral global menekan tingkat suku bunga. Bersamaan dengan itu, sejumlah besar stimulus ke dalam perekonomian telah menimbulkan kekhawatiran akan inflasi yang lebih tinggi, membantu emas melonjak lebih dari 17 persen sepanjang tahun ini.
Di sisi lain, walaupun kabar soal vaksin menekan harga emas hingga ke level terendah dalam empat bulan, potensi untuk rebound masih ada. Dilansir dari Kitco News, analis di CBIC memperkirakan harga emas tahun depan bakal menyentuh US$ 2.300 per troy ounce.
CIBC menjelaskan hal itu terjadi karena dunia masih menghadapi dampak ekonomi akibat Covid-19. Kehadiran vaksin, tidak serta merta membuat perekonomian kembali bugar. CBIC menilai, terlalu dini untuk menganggap vaksin sebagai penentu permainan dalam dinamika perekonomian global.
BISNIS