TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebut sejumlah tantangan yang dihadapi Indonesia dalam memanfaatkan fase puncak bonus demografi. Salah satu tantangan tersebut adalah pada sisi kompetensi dan produktivitas pekerja.
Menukil data ILO, Ida mengatakan tingkat pertumbuhan output tahunan pekerja Indonesia masih rendah bahkan di bawah rata-rata negara dengan penghasilan menengah bawah. "Tingkat produktivitas pekerja kita juga di bawah negara pesaing kita seperti Vietnam," ujar dia dalam webinar, Sabtu, 28 November 2020.
Masih besarnya persentase pekerja dengan pendidikan SMP ke bawah, kata dia, mengakibatkan banyak pekerja yang masih memiliki skill atau kompetensi rendah. Meskipun demikian, Ida melihat ada sedikit angin segar untuk masa depan apabila melihat pada profil pemuda berumur 16-30 tahun yang bekerja. Profil tersebut menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen dari mereka berpendidikan SMA ke atas.
Ihwal kompetensi dan produktivitas pekerja, Ida mengatakan telah ada survei yang dilakukan kepada para pelaku usaha di Indonesia. Hasil survei itu menunjukkan mayoritas responden merasa bahwa nilai upah minimum yang ditetapkan di Indonesia tidak sepadan dengan produktivitas yang dihasilkan oleh pekerja.
"Semua hal di atas adalah tantangan bagi kita dalam memanfaatkan bonus demografi," kata Ida.
Di sisi lain, Ida memaparkan bahwa data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pada Agustus 2020 ada sekitar 138 juta angkatan kerja, yang terdiri dari 128 juta penduduk yang bekerja dan 9,7 juta penganggur dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 7,07 persen. Ada kenaikan jumlah penganggur dan TPT yang signifikan akibat dampak pandemi.