TEMPO.CO, Jakarta – Edhy Prabowo diduga menyerahkan tata-niaga ekspor benih bening lobster atau BBL kepada asosiasi pengusaha. Kebijakan itu disampaikan dalam pertemuan dengan 65 eksportir di Gedung Mina Bahari IV Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, September 2020 lalu.
Direktur PT Grahafoods Indo Pasifik Chandra Astan membenarkan adanya pertemuan tersebut. Komunikasi digelar setelah Edhy sembuh dari Covid-19.
“Benar ada pertemuan itu,” ujar Chandra saat dihubungi Tempo pada Jumat petang, 27 November 2020.
Edhy mengumpulkan para pengusaha setelah Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta mengendus adanya pemalsuan dokumen ekspor ke Vietnam oleh 12 eksportir. Akibat kejadian itu, Bea Cukai menggagalkan pengiriman 1,5 juta ekor benur yang sedianya akan diterbangkan ke Vietnam.
Chandra yang waktu itu menjabat sebagai Ketua Persatuan Dunia Lobster Indonesia (Perduli)—asosiasi eksportir lobster—dituding melaporkan dokumen pemalsuan yang dilakukan belasan perusahaan kepada Bea Cukai. Saat dikonfirmasi, Chandra mengatakan pihaknya baru berkomunikasi dengan Kepabean setelah kabar penyelundupan mencuat.
“Saya berbicara dengan Bea Cukai jauh setelah mereka melakukan penindakan,” katanya.