Pembangunan di destinasi super-prioritas, Luhut melanjutkan, akan mengutamakan kebersihan dan keamanan. “Keamanan itu termasuk suasana agar jangan ada orang asing berpikir kita bikin keributan,” ucapnya.
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, dalam menata sektor wisata, Kementerian telah membentuk holding pariwisata dan penerbangan yang melibatkan enam perusahaan pelat merah dan anak-anak usahanya.
Keenamnya adalah PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Inna Hotels & Resorts, PT Sarinah (Persero), Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), serta Taman Wisata Candi (TWC). Adapun PT Survai Udara Penas ditunjuk sebagai induk holding.
“Holding ini akan memperbaiki iklim industri aviasi dan pariwisata sehingga berdampak optimal bagi negara,” tutur Erick.
Rencana holding pariwisata terangkum dalam dokumen paparan dan diskusi karyawan yang disosialisasikan sejak Oktober 2020. Berdasarkan paparan tersebut, rencana holding akan dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama adalah inberg atau setoran modal dari enam perusahaan yang akan dilakukan pada kuartal IV 2020. Kemudian tahap kedua berupa restrukturisasi portofolio yang akan berlangsung pada 2021 hingga 2022.
Baca: Luhut Sebut Labuan Bajo Jadi Kota Pertama RI Tanpa Pemandangan Kabel Telepon
FRANCISCA CHRISTY ROSANA