TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin mengusulkan agar PT Pertamina (Persero) memberi promo atau diskon pada Pertamax RON 92, ketimbang memberi diskon pada Pertalite RON 90. Pasalnya, ia mengingatkan bahwa seperti halnya Premium, Pertalite juga tak memenuhi standar Euro IV.
"Harapannya dari Premium masyarakat beralih ke Pertamax langsung. Jadi jangan turunkan harga Pertalite. Yang harus diturunkan justru Pertamax," ujar Ahmad dalam webinar, Jumat, 27 November 2020.
Ahmad mengatakan, berdasarkan survei lembaganya, faktor harga saat ini menjadi pertimbangan utama masyarakat memilih bahan bakar. Sementara, pertimbangan keselamatan dan keawetan mesin menjadi pertimbangan sebagian masyarakat.
Dari sana, Ahmad juga menanyakan seberapa tinggi harga BBM Euro IV yang sanggup dibeli oleh masyarakat. Dari survei tersebut, ia mendapati bahwa preferensi harga bahan bakar yang sesuai bagi masyarakat adalah di kisaran Rp 5.000 hingga Rp 7.000 per liter.
"Preferensi harga masyarakat itu sesuai dengan harga bahan baka di global, misalnya saja di Malaysia yang di kisaran Rp 6.800 per liter untuk bahan bakar Euro IV dan di Australia pada kisaran Rp 7.500 per liter untuk Euro VI," ujar Ahmad.