Faisal mengatakan para ekonom akan sulit memprediksi perekonomian lantaran kondisi penularan Covid-19 yang masih memburuk. Di sisi lain, kunci penanganan Covid-19, yaitu pengujian, juga diniai masih belum maksimal dilakukan dan menyebabkan tingkat kematian di Indonesia relatif tinggi.
Tingkat kematian di Indonesia, menurut dia, berada di kisaran 3,18 persen atau lebih tinggi dari rerata dunia yang 2,35 persen.
Ia melihat jumlah pengujian di Indonesia masih belum meningkat signifikan, yaitu 2.000 uji per satu juta penduduk. Jumlah itu, menurut dia, hanya lebih baik dari 12 negara Afrika, serta Myanmar, Afghanistan, dan Banglades. Negara-negara itu adalah negara dengan pendapatan per kapita lebih rendah dari Indonesia.
"Indonesia sudah masuk negara berpendapatan menengah ke atas tapi kalah pengujiannya dari negara yang pendapatannya lebih rendah seperti Nepal dan Filipina," ujar Faisal.
Ia juga mengkritik langkah pemerintah yang langsung melompat dengan memilih vaksinasi. Padahal, sampai saat ini efektivitas dari vaksin yang sudah dipesan pemerintah pun masih belum teruji kemanjurannya.
Baca: Bank Dunia Sebut 3 Syarat Utama Omnibus Law Berhasil Datangkan Investasi
CAESAR AKBAR