TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka kasus dugaan korupsi berupa penerima hadiah atau janji bersama, Edhy Prabowo, memohon maaf kepada sejumlah pihak. Menteri Kelautan dan Perikanan itu mengatakan akan bertanggung jawab terhadap kasus yang menjeratnya.
"Saya mohon maaf kepada ibu saya. Saya mohon dalam usianya yang sudah sepuh beliau tetap kuat," kata Edhy di Gedung Merah Putih KPK, Kamis dinihari, 26 November 2020, dalam tayangan langsung di Youtube KPK.
Politikus Gerindra ini juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh kolega partainya. Selain itu, Edhy meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, khususnya yang berkecimpung di bidang perikanan.
Dia mengklaim pernyataan-pernyataan yang ia sampaikan selama ini terkait optimisme di bidang kemaritiman bukan pencitraan belaka. Ungkapan itu ia sebut sebagai bentuk semangat.
"Ini adalah kecelakaan yang terjadi. Saya akan beberkan apa yang saya lakukan. Ini tanggung jawab penuh saya kepada dunia dan akhirat," katanya.
Edhy ditangkap KPK dalam operasi senyap di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Rabu dinihari, 25 November, selepas pulang dinas dari Amerika Serikat. Operasi senyap juga menjaring 16 orang lainnya di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi.