TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 5 persen di 2021.
"Meskipun proyeksi perekonomian membaik, kita terus waspada karena risiko ketidakpastian masih tinggi," kata Sri Mulyani dalam Penyerahan DIPA dan TKDD 2021 oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana yang disiarkan secara virtual Rabu, 25 November 2020.
Menurutnya, keberhasilan dalam mengendalikan pandemi akan menjadi faktor penting dalam menentukan akselerasi pemulihan ekonomi pada 2021. Total belanja negara 2021 akan mencapai Rp 2.750 triliun, di mana 1032 triliun dialokasikan 87 kementerian dan lembaga.
Fokus pertama adalah mendukung kelanjutan penanganan pandemi Covid-19 melalui program pencegahan penyebaran melalui penerapan disimplin kesehatan 3M dan 3T (testing, tracing dan treatment), dan juga untuk program Vaksin Covid-19 serta vaksinasi.
Dia merinci, total anggaran kesehatan 2021 mencapai Rp 169,7 triliun. Anggaran pendidikan tetap menjadi alokasi terbesar dengan Rp 550 triliun atau 20 persen dari belanja negara, ditujukan untuk reformasi pendidikan termasuk perekrutan 1 juta guru honorer menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.