TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian BUMN menyiapkan infrastruktur data dan sistem informasi untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Program integrasi data calon penerima vaksin tersebut dipimpin oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk bersama sejumlah BUMN farmasi.
“Kami mengintegrasikan data dari berbagai sumber kementerian/lembaga dan operator telekomunikasi untuk validitas calon penerima vaksin,” ujar Direktur Bisnis Digital Telkom, Fajrin Rasyid dalam konferensi pers virtual, Selasa 24 November 2020.
Data yang diolah nantinya akan menghasilkan daftar penduduk yang masuk dalam prioritas vaksinasi pemerintah maupun daftar penduduk yang eligible mendapatkan vaksinasi mandiri.
Fajrin menjelaskan pada awalnya akan dilakukan penyaringan data individu calon penerima vaksin untuk menentukan daerah prioritas, penduduk prioritas, dan jadwal sesuai ketersediaan vaksin, perencanaan distribusi / logistik, serta sasaran. “Ini akan menghasilkan data yang lengkap by name by address.”
Berikutnya, pusat data vaksin akan membangun sistem pendaftaran vaksinasi, baik melalui aplikasi, SMS, maupun verifikasi lapangan. Fajrin melanjutkan setelah data registrasi terhimpun, pusat data akan memonitor proses pengadaan atau produksi vaksin, penggunaan vaksin, jumlah vaksin, dan mencocokannya sesuai kebutuhan.
“Terakhir akan memberikan laporan hasil vaksinasi sebagai control harian, misalnya berapa orang yang telah divaksinasi, lokasinya dimana saja, serta dampaknya,” ucapnya. Dengan sistem informasi yang dikembangkan tersebut, proses vaksinasi diharapkan berjalan lancar dan tepat sasaran.