Apabila pemesan sedang demam, maka tidak boleh divaksin terlebih dahulu. Namun, apabila pemesan memenuhi persyaratan kondisi untuk divaksin, maka akan mendapat QR Code.
Keempat, orang tersebut bisa menuju ke lokasi penyuntikan dengan membawa QR Code yang telah diperoleh. Di sana, QR Code itu akan dipindai dan dia bisa masuk ke ruang tunggu.
Kelima, masyarakat yang sudah memesan vaksin Covid-19 akan disuntik. Setelah itu, QR Code akan dipindai kembali, selaras dengan pemindaian pada botol vaksin. "Ini titik yang krusial, yaitu menghubungkan Vial ID dengan NIK dan QR Codenya," ujar Soleh.
Keenam, orang yang sudah divaksin akan disurvei atau diobservasi selama 30 menit untuk melihat apakah ada gejala pembengkakan atau kemerahan. Kalau kondisinya baik-baik saja, maka vaksinasi pertama selesai. Pasien bisa kembali lagi dua pekan setelahnya untuk mendapatkan suntikan kedua.
Ketujuh, Soleh mengatakan bahwa orang yang sudah rampung divaksin akan mendapatkan sertifikat. Sertifikat ini akan disebar ke berbagai pihak, misalnya ke kementerian maupun layanan transportasi seperti kereta api.
Sehingga, nantinya bisa diketahui orang yang sudah mendapatkan vaksinasi. Soleh berujar nantinya data vaksinasi mandiri dan data vaksinasi bantuan pemerintah akan terhubung dalam basis data nasional.
Baca juga: Erick Thohir Ajak Warga yang Mampu untuk Bayar Vaksin Covid-19
CAESAR AKBAR