TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memastikan pemerintah akan melibatkan swasta dalam program vaksinasi Covid-19.
"Apakah kami melibatkan swasta? Pasti. Hari ini kami tidak mungkin menara gading hanya pemerintah dan BUMN, pemerintah bisa berhasil program kerjanya kalau rakyat juga jadi bagian dari pemerintah itu," ujar Erick dalam konferensi video, Selasa, 24 November 2020.
Dalam vaksinasi Covid-19, Erick berharap masyarakat pro-aktif. Berdasarkan riset terakhir, pemerintah mendapati 66 persen masyarakat sangat ingin divaksinasi, meskipun ada 16 persen masyarakat tidak mau.
Ia mengaku tidak tahu apa alasan masyarakat yang tidak mau divaksinasi. Namun, Erick menjamin bahwa pemerintah telah melibatkan Majelis Ulama Indonesia sejak awal, sehingga bisa memastikan kehalalan dari vaksin Covid-19 nantinya.
Pemerintah juga memastikan kualitas dari vaksin Covid-19 yang akan didistribusikan. Caranya, kata dia, pemerintah hanya akan menggunakan vaksin yang sudah masuk daftar di Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan uji klinis I dan II-nya bisa dilihat secara terbuka.
Ihwal distribusi, Erick mengatakan, Indonesia merupakan negara yang cukup rutin dalam melakukan vaksinasi. Sehingga ia meyakini distribusi vaksin bisa dijalankan dengan baik.
Meskipun, ia mengatakan distribusi dari vaksin Covid-19 cenderung berbeda. Sebab proses vaksinasi Covid-19, kata dia, harus dilakukan dua kali dan penerima harus terdata
"Karena tidak boleh tertukar, misalnya dia pakai Sinovac kemudian dua minggu lagi telat suntik, itu tidak boleh. Atau Sinovac kemudian dua minggu lagi yang disuntik merek lain, wah jangan. Hal-hal ini yang kami jaga," tutur Erick.
Karena itu, Menteri BUMN mengatakan dalam hal distribusi vaksin Covid-19, pemerintah akan melibatkan swasta. Dalam vaksinasi pemerintah juga melibatkan rumah sakit dan klinik swasta.
Ia menekankan pentingnya gotong royong dalam program vaksinasi Covid-19. "Vaksinasi ini adalah salah satu quick wins untuk tekan kematian dan penularan Covid-19, meskipun protokol kesehatan tetap harus dijalankan," kata dia.
Baca juga: Erick Thohir Ungkap Alasan Belum Pilih Vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna
CAESAR AKBAR