TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menampung aspirasi nelayan Indonesia, yang bekerja di berbagai kapal penangkap ikan berbendera Amerika Serikat, dalam rangkaian kunjungan yang dilakukannya ke negara adidaya tersebut.
Edhy, dalam siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), yang diterima di Jakarta, Selasa, 24 November 2020, menutup kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat (AS), dengan menyapa 201 nelayan Indonesia di Honolulu, Hawaii.
Menteri Kelautan dan Perikanan itu memastikan menyerap semua keluhan dan masukan dari para nelayan yang bekerja di kapal penangkap ikan berbendera AS tersebut. "Masukan, saran, pertanyaan bisa juga ke Instagram menteri, ini 24 jam bisa kita akses," kata Edhy.
Ke depan, dia memastikan akan terus berkomunikasi dengan Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia yang bertugas di Negeri Paman Sam tersebut.
Berdasarkan hasil pembicaraan dengan nelayan, menurut rilis KKP tersebut, diketahui gaji yang diterima berkisar US$ 300-500 per bulan, dan selama ini mendapat perlakuan yang cukup baik dari pemilik maupun kapten kapal.
Kendati demikian, lanjutnya, para nelayan tampaknya tidak memahami isi kontrak kerja dan tidak memiliki posisi tawar untuk menegosiasikan prasyarat kontrak, antara lain terkait keimigrasian AS dan asuransi.