TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyediakan 150 titik layanan laboratorium dan rumah sakit rujukan tes usap atau PCR dengan metode swab bagi penumpang. Titik ini dimiliki oleh sepuluh jaringan layanan tes usap yang mengacu kepada rekomendasi Kementerian Kesehatan.
"Titik swab berada di 40 kota. Ini menjadi langkah Garuda Indonesia dalam mengedepankan implementasi protokol kesehatan," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra pada Senin, 23 November 2020.
Sepuluh jaringan penyedia tes usap itu terdiri atas Rumah Sakit (RS) Pertamina – IHC Group, RS Siloam Hospital, RS Bunda, Lab Prodia, dan Laboratorium Tirta Medical Centre. Kemudian, RS Primaya atau RS Awal Bros, LabKlinik Kimia Farma, RSU Tabanan Bali, RSUD Bali Mandara, dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK).
Perluasan layanan ini berlaku mulai 26 November 2020. Irfan berharap kebijakan perusahaannya dapat memudahkan masyarakat memenuhi dokumen syarat penerbangan yang ditetapkan pemerintah.
Menurut Irfan, ke depan, jaringan layanan penyediaan tes usap akan ditambah. "Sehingga pilihan layanan pemeriksaan swab test bagi calon penumpang dapat semakin beragam," katanya.
Kementerian Perhubungan memastikan syarat dokumen kesehatan masih berlaku bagi penumpang perjalanan. “Sampai saat ini kami masih merujuk pada Surat Edaran Gugus Tugas Nomor 9 Tahun 2020,” tutur Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, September lalu.
Adita menjelaskan, penumpang yang akan melakoni perjalanan harus membawa dokumen rapid test yang menunjukkan hasil non-reaktif atau tes swab dengan hasil negatif corona. Dokumen itu berlaku selama 14 hari.