Proses yang dilalui dalam membentuk holding ini antara lain adalah bertemu dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, hingga rapat-rapat bersama dengan para Direktur Utama BUMN pangan. Ia berujar proses pembentukan holding mesti sesuai dengan kaidah Good Corporate Governance.
"Jadi tidak main merge begitu saja, harus ada yang disesuaikan dengan aturan. Kalau tidak nanti terjadi temuan. Jadi harus konsolidasi aset, keuangan gitu ya," tutur Arief. Ia menuturkan bahwa semua proses itu sejatinya sudah dimulai sejak kepemimpinan direktur utama sebelumnya dan akan dia teruskan.
Arief mengatakan pembentukan holding bertujuan menyederhanakan pelbagai hal yang sebelumnya rumit, serta mendukung ketahanan dan kedaulatan oangan. Nantinya, Holding BUMN Pangan ini akan bergerak menyeluruh dari hulu ke hilir.
"Dari input di hulu, proses nanti ada produksi, pergudangan, dan distribusi. Terakhir bisa sampai retail atau customer," ujar bekas Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya itu.
Baca: Ditunjuk Erick Thohir Jadi Bos RNI, Arief Prasetyo Adi Pamit ke Anies Baswedan