TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra mengungkapkan kondisi terkini armada Boeing 737 Max 8 milik perseroan yang hampir dua tahun dikandangkan. Pesawat itu tidak beroperasi setelah otoritas penerbangan Amerika Serikat atau Federal Aviation Administration (FAA) mengeluarkan larangan terbang kepada Boeing 737 Max pada Maret 2019 karena dianggap cacat produksi.
Irfan menjelaskan, pesawat Boeing 737 Max 8 milik entitasnya terus menjalani perawatan kendati mandek beroperasi. “Kami lakukan prolong inspection,” kata Irfan kepada Tempo, Ahad, 22 November 2020.
Prolong adalah perawatan menyeluruh yang meliputi pemeliharaan mesin, knalpot, hingga sistem dalam kabin pesawat. Prolong biasanya dilakukan setiap 1-3 bulan sekali.
Perawatan prolong wajib dilakukan untuk memastikan pesawat tetap laik, meski tidak digunakan. Perawatan berjalan di lokasi tempat parkir pesawat, yakni hanggar milik PT GMF Aero-Asia di kompleks Bandara Internasional Soekarno-Hatta. GMF adalah anak perusahaan Garuda.